Pria berusia 25-33 adalah yang paling sensitif, namun perasaan bersalahnya cenderung rendah. Perasaan bersalah yang lebih intens terjadi pada wanita. Tidak hanya di kalangan remaja, tetapi juga di kalangan wanita muda dan dewasa, ujar pemimpin penelitian Itziar Etxebarria. "Mereka juga menunjukkan nilai tertinggi untuk sensitivitas interpersonal. Perbedaan ini sangat berbeda dengan kelompok usia tua, yakni 40-50 tahun," kata Itziar. Data tersebut juga menunjukkan bahwa remaja perempuan dan wanita muda memiliki nilai lebih tinggi dari pada laki-laki pada usia yang sama.
Namun, sebagai pria saat memasuki usia makin dewasa, perasaan bersalahnya cenderung lebih kuat. Etxebarria menyatakan bahwa wanita merasa lebih bersalah karena mereka secara sosial dikondisikan untuk melakukannya. "Hal ini disebabkan oleh praktek-praktek pendidikan tertentu, yang menuntut lebih banyak dari perempuan, dan yang kadang-kadang masih digunakan meskipun keyakinan yang bertentangan," katanya.
Untuk mengurangi rasa bersalah Etxebarria menganjurkan, melalui proses pendidikan dan sosialisasi. Keduanya harus digunakan untuk mengurangi kecenderungan rasa cemas bersalah yang berlebihan di antara perempuan, dan untuk memperkuat kepekaan interpersonal antara manusia. "Rasa cemas yang bersalah semacam ini lebih sering terjadi pada orang yang dibesarkan dengan lingkungan yang selalu disalahkan, dan yang diatur oleh peraturan ketat tentang perilaku pada umumnya dan agresi pada khususnya," katanya.
Penelitian ini dilakukan pada tiga kelompok responden yang terdiri dari perempuan dan laki-laki, yakni 156 remaja, 96 orang muda, dan 108 orang dewasa.(AYB)
Sumber: gayahidup.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar