California, Osteoporosis bisa dicegah dengan rajin minum susu, konsumsi makanan tinggi kalsium dan olahraga. Kini, peneliti menyebutkan satu cara lagi untuk mencegah osteoporosis, yaitu minum bir. Benarkah minum bir bisa mencegah osteopororsis?
Kulit ari yang terdapat pada bahan baku bir yaitu barley (gandum) diketahui mengandung mineral yang sangat tinggi, yakni silikon. Silikon inilah yang diduga sebagai pencegah osteoporosis. Kandungan silikon tersebut akan mengalami peningkatan seiring dengan proses pemasakan.
Studi mengenai kandungan silikon dalam bir memang belum banyak dilakukan. Namun Charles Bamforth, profesor teknologi pangan dari the University of California berhasil menemukan hubungan antara kandungan silikon dengan proses mineralisasi tulang.
Dalam Journal of the Science of Food and Agriculture disebutkan bahwa bir mengandung mineral silikon yang memiliki fungsi hampir sama dengan kalsium, yaitu memperlambat proses pengeroposan tulang, memperkuat dan meningkatkan kepadatan tulang serta meningkatkan pembentukan tulang baru.
Minuman bir mengandung sekitar 90 persen air, gula fermentasi (malt) dari biji-bijian maupun butiran padi, gula murni, perasa dari buah (hop) yang memberikan cita rasa sepat dan tajam serta yeast (mikroorganisme) yang berperan memproses gula fermentasi menjadi alkohol dan karbondioksida.
"Bir mengandung silikon tinggi yang berasal dari fermentasi biji gandum dan juga buah hop. Bir ini bisa membuat tulang tetap kuat dan sehat karena akan menyumbang mineral dalam jumlah besar untuk tulang," kata Prof Charles dari Healthday, Selasa (9/2/2010).
Dalam studinya, peneliti melakukan pengujian terhadap 100 bir komersil dan menemukan kandungan silikon yang berbeda-beda dari setiap bir. Jumlah silikon dalam bir bervariasi mulai dari 6,4 hingga 56,5 miligram per liter.
Meski demikian, beberapa orang yang tidak setuju mengonsumsi bir bisa mendapatkan silikon dari sumber lainnya. Selain pada bir, silikon juga banyak ditemukan pada kacang-kacangan dan kentang, hanya kadarnya lebih sedikit.
(fah/ver)
Sumber: http://health.detik.com
Kulit ari yang terdapat pada bahan baku bir yaitu barley (gandum) diketahui mengandung mineral yang sangat tinggi, yakni silikon. Silikon inilah yang diduga sebagai pencegah osteoporosis. Kandungan silikon tersebut akan mengalami peningkatan seiring dengan proses pemasakan.
Studi mengenai kandungan silikon dalam bir memang belum banyak dilakukan. Namun Charles Bamforth, profesor teknologi pangan dari the University of California berhasil menemukan hubungan antara kandungan silikon dengan proses mineralisasi tulang.
Dalam Journal of the Science of Food and Agriculture disebutkan bahwa bir mengandung mineral silikon yang memiliki fungsi hampir sama dengan kalsium, yaitu memperlambat proses pengeroposan tulang, memperkuat dan meningkatkan kepadatan tulang serta meningkatkan pembentukan tulang baru.
Minuman bir mengandung sekitar 90 persen air, gula fermentasi (malt) dari biji-bijian maupun butiran padi, gula murni, perasa dari buah (hop) yang memberikan cita rasa sepat dan tajam serta yeast (mikroorganisme) yang berperan memproses gula fermentasi menjadi alkohol dan karbondioksida.
"Bir mengandung silikon tinggi yang berasal dari fermentasi biji gandum dan juga buah hop. Bir ini bisa membuat tulang tetap kuat dan sehat karena akan menyumbang mineral dalam jumlah besar untuk tulang," kata Prof Charles dari Healthday, Selasa (9/2/2010).
Dalam studinya, peneliti melakukan pengujian terhadap 100 bir komersil dan menemukan kandungan silikon yang berbeda-beda dari setiap bir. Jumlah silikon dalam bir bervariasi mulai dari 6,4 hingga 56,5 miligram per liter.
Meski demikian, beberapa orang yang tidak setuju mengonsumsi bir bisa mendapatkan silikon dari sumber lainnya. Selain pada bir, silikon juga banyak ditemukan pada kacang-kacangan dan kentang, hanya kadarnya lebih sedikit.
(fah/ver)
Sumber: http://health.detik.com
1 komentar:
kalo kebanyakan pastinya pala pusing en mabok dah gan.
numpang pasang link blog ya gan.
http://didinhotmix.blogspot.com
http://jasahotmix.blogspot.com
Posting Komentar