Denmark, Selama ini orang mengira sakit pinggang terjadi karena sikap atau posisi tubuh yang salah atau akibat mengangkat barang berat. Tapi ternyata 1 dari 4 kasus sakit pinggang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Nyeri pinggang merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dijumpai sehari-hari. Membawa barang yang berat atau tidur di kasur dengan posisi yang salah adalah penyebab paling umum sakit pinggang. Tapi dalam banyak kasus disebabkan adanya permasalahan pada struktur tulang belakang.
Hal ini dapat mengganggu saraf dari sumsum tulang belakang yang bisa mempengaruhi kaki, efeknya terasa sakit di punggung dan kaki seperti ditusuk jarum. Pengobatan konvensional berkisar pada perubahan gaya hidup, fisioterapi untuk penghilang rasa sakit atau pembedahan.
Namun, peneliti dari Denmark menduga pada beberapa kasus diakibatkan oleh infeksi bakteri. Berdasarkan hasil dari scan MRI pasien dengan tulang yang menonjol menunjukkan telah terjadi perubahan kunci dalam tulang-tulang disekitar daerah yang bengkak. Sebanyak 7 dari 10 pasien yang punya kelainan di lempengan tulang belakangnya mengalami hal ini.
Peneliti percaya ketika lempengan tulang ada yang rusak maka bakteri bisa masuk dan menyebabkan infeksi. Respons dari sistem kekebalan memperlihatkan perubahan tulang. Lebih dari setengahnya terinfeksi bakteri Propionibacterium acnes dan Corynebacterium propinquum.
Bakteri ini ditemukan pada kulit dan dari dalam mulut. Bakteri ini masuk ke dalam aliran darah melalui gusi saat menyikat gigi terlalu keras sehingga mengakibatkan gusi berdarah.
Bakteri ini bersifat anaerob yaitu tidak dapat tumbuh jika ada oksigen, dan di dalam lempengan tulang tidak memiliki pasokan darah sehingga tidak ada oksigen yang menjadikannya tempat paling ideal untuk berkembang biak.
”Saat bakteri masuk ke dalam aliran darah akan menuju tempat lempengan tulang yang rusak, nantinya tubuh akan bereaksi terhadap adanya infeksi sehingga menimbulkan rasa sakit atau nyeri,” ujar Dr Hanne Albert dari Back Research Centre di Denmark, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (10/2/2010).
Dalam penelitian ini sebanyak 29 pasien dengan keluhan nyeri pinggang mengakui adanya perubahan setelah diberi antibiotik amoxicillin-clavulanate selama 3 bulan. Sebanyak 52 persen pasien melaporkan merasa jauh lebih baik atau sembuh dan sebanayk 24 persen merasa cukup baik. Tidak ada gejala-gejala yang memburuk setelah pengobatan.
Jadi bisa saja sakit pinggang yang selama ini dirasakan akibat adanya infeksi dari bakteri. Tapi pasien sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan pengobatan sendiri.
(ver/ir)
Nyeri pinggang merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dijumpai sehari-hari. Membawa barang yang berat atau tidur di kasur dengan posisi yang salah adalah penyebab paling umum sakit pinggang. Tapi dalam banyak kasus disebabkan adanya permasalahan pada struktur tulang belakang.
Hal ini dapat mengganggu saraf dari sumsum tulang belakang yang bisa mempengaruhi kaki, efeknya terasa sakit di punggung dan kaki seperti ditusuk jarum. Pengobatan konvensional berkisar pada perubahan gaya hidup, fisioterapi untuk penghilang rasa sakit atau pembedahan.
Namun, peneliti dari Denmark menduga pada beberapa kasus diakibatkan oleh infeksi bakteri. Berdasarkan hasil dari scan MRI pasien dengan tulang yang menonjol menunjukkan telah terjadi perubahan kunci dalam tulang-tulang disekitar daerah yang bengkak. Sebanyak 7 dari 10 pasien yang punya kelainan di lempengan tulang belakangnya mengalami hal ini.
Peneliti percaya ketika lempengan tulang ada yang rusak maka bakteri bisa masuk dan menyebabkan infeksi. Respons dari sistem kekebalan memperlihatkan perubahan tulang. Lebih dari setengahnya terinfeksi bakteri Propionibacterium acnes dan Corynebacterium propinquum.
Bakteri ini ditemukan pada kulit dan dari dalam mulut. Bakteri ini masuk ke dalam aliran darah melalui gusi saat menyikat gigi terlalu keras sehingga mengakibatkan gusi berdarah.
Bakteri ini bersifat anaerob yaitu tidak dapat tumbuh jika ada oksigen, dan di dalam lempengan tulang tidak memiliki pasokan darah sehingga tidak ada oksigen yang menjadikannya tempat paling ideal untuk berkembang biak.
”Saat bakteri masuk ke dalam aliran darah akan menuju tempat lempengan tulang yang rusak, nantinya tubuh akan bereaksi terhadap adanya infeksi sehingga menimbulkan rasa sakit atau nyeri,” ujar Dr Hanne Albert dari Back Research Centre di Denmark, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (10/2/2010).
Dalam penelitian ini sebanyak 29 pasien dengan keluhan nyeri pinggang mengakui adanya perubahan setelah diberi antibiotik amoxicillin-clavulanate selama 3 bulan. Sebanyak 52 persen pasien melaporkan merasa jauh lebih baik atau sembuh dan sebanayk 24 persen merasa cukup baik. Tidak ada gejala-gejala yang memburuk setelah pengobatan.
Jadi bisa saja sakit pinggang yang selama ini dirasakan akibat adanya infeksi dari bakteri. Tapi pasien sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan pengobatan sendiri.
(ver/ir)
Sumber:http://health.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar