Minggu, 14 Maret 2010

Susu Formula Dilarutkan dengan ASI, Bolehkah?

SEMBARI memompa ASI, tiba-tiba tercetus ide ajaib di kepala Shanty, “Mungkinkah ASI bisa digunakan sebagai pelarut susu formula?” Lalu diam-diam dia mengambil susu formula bayinya dan memerhatikan takaran pembuatan susu yang tertera pada kemasan.

Untuk melarutkan satu takar bubuk formula - setara 15 gr bubuk susu formula – dibutuhkan air putih sebanyak 30 cc. Nah, kalau air putihnya diganti ASI, boleh nggak ya?

Meningkatkan kekentalan susu

Mempunyai ide baru sih sah-sah saja. Tapi ingat loh Moms, musti ada fakta medis terpercaya. Hingga kini, belum ada penelitian menyebutkan ASI diperbolehkan sebagai pelarut susu formula.

Justru yang terjadi sebaliknya, ASI yang bercampur dengan susu formula sekaligus, bisa meningkatkan kekentalan susu (osmolaritas). Nah, ini bisa mengakibatkan saluran cerna bayi terganggu sehingga terjadi diare.

Dalam jangka panjang, ASI yang bercampur dengan susu formula menyebabkan komposisi elektrolit bertambah. Akibatnya, fungsi ginjal -membuang kotoran melalui air kencing- terbeban dan kerja ginjal pun terganggu.

ASI tidak sama dengan susu formula

Prinsipnya, komposisi ASI berbeda dengan susu formula. Jadi, tak boleh sembarang dicampur. Boleh dibilang komposisi ASI unik dan sangat spesifik. Cairannya mengandung nutrisi komplek yang mengandung zat imun (kekebalan tubuh). Sebut saja enzim pencernaan, seperti Lactose synthetase, Fatty acid synthetase, Thioesterase yang fungsinya mencerna protein, lemak dan karbohidrat dalam ASI. Melalui enzim-enzim ini bayi memeroleh kekebalan pasif dari Moms.

Selain itu, ASI mengandung growth modulators, untuk meningkatkan pertumbuhan anak. Sementara kolustrum, cairan ASI yang pertama kali keluar, banyak mengandung komponen sel darah putih, yaitu Limfosit dan Polymorfonukleosit.

Coba bandingkan dengan susu formula. Memang, susu formula dibuat mendekati ASI dengan penambahan zat gizi (fortifikasi) vitamin, mineral dan sejumlah nutrien lainnya, misalnya Eicosapentaenoic acid (EPA), Docosahexaenoic acid (DHA), dan Asam Arachidonat (AA).

Pertanyaannya, apakah susu formula mengandung nutrisi dan cairan kompleks yang mengandung imunologi dan growth modulators sama seperti ASI? Jawabannya: Tidak!

Bahkan, pada beberapa kasus, bayi yang mengasup susu formula mengalami intoleransi laktosa -keadaan tubuh tidak bisa mencerna laktosa, bentuk gula yang terdapat dalam susu dan produk-produk olahannya.

Jadi, bila Moms memberikan ASI pada si kecil, ya berikan ASI saja. Bila ia juga ternyata meminum susu formula, ya berikan susu formula. Tapi, jangan mencampur keduanya untuk sekali minum.

Breast feeding is the best

Sebagai anugerah Tuhan, ASI sungguh luar biasa! Ia mengandung mengandung nutrisi terbaik bagi si bayi. Rupanya, ASI ini ada yang disebut ASI depan (foremilk) dan ASI belakang (hindmilk).

Nah, ASI yang mengalir pertama kali atau lima menit pertama adalah foremilk. ASI ini lebih encer dan memiliki kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Lalu, air susu ini berubah menjadi hindmilk. Dan hindmilk ini kaya akan lemak dan nutrisi, sehingga membuat bayi cepat kenyang.

Supaya bayi mendapatkan foremilk dan hindmilk, setidaknya beri jarak 10 menit ketika menyusui bayi. Biasanya, bayi dengan BB 3 Kg memiliki kebutuhan cairan 800 - 1250 cc. Dan semuanya itu bisa tercukupi, asal Moms mempunyai pola makan yang benar. Sebagai contoh, Moms memiliki BB 50 kg dan kalori yang dibutuhkan sebanyak 1500 kkal. Saat Moms hamil dan menyusui, kalori perlu ditambah sebesar 300 - 400 kalori. Sehingga, ada penambahan menjadi 1900 kalori.

101 fakta ASI
• Asupan terlengkap bagi bayi

• Mengandung antibodi yang melindungi penyakit, utamanya diare dan gangguan pernafasan

• Gampang terserap tubuh

• Menguatkan rahang dan gusi bayi

• Menjalin kedekatan (bonding) antara ibu dan anak

• Bayi merasa nyaman dan aman

• Selalu bersih

• Meningkatkan tumbuh kembang bayi

• ASI sebagai kontrasepsi bagi Ibu

• Menurunkan risiko pascapersalinan

• Isapan puting membantu mencegah payudara bengkak

• Menurunkan risiko kanker payudara

• Menghemat pengeluaran


Kiat menyajikan ASI perahan

Apakah saat ini si kecil minum ASI perahan? Perhatikan berbagai cara menyajikannya!

• ASI Perahan yang disimpan dalam freezer

ASI perahan yang disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga 3 bulan. Saat ingin menyajikannya, keluarkan ASI dari freezer dan diamkan dahulu dalam lemari es hingga ASI mencair. Lalu, hangatkan ASI. Tapi jangan langsung merebus ASI begitu saja karena zat-zat di dalamnya akan mati.

Jadi bagaimana? Tempatkan ASI di dalam mangkok. Kemudian, mangkok berisi ASI itu ditaruh dalam wadah yang lebih besar berisi air mendidih. Diamkan beberapa saat hingga ASI hangat.

• ASI perahan yang disimpan dalam lemari es.

Bila Moms menyimpan ASI perahan dalam lemari es tanpa freezer, biasanya ASI akan bertahan hingga 14 hari. Agar ASI tetap bagus kualitasnya, jangan menyimpan ASI di dekat pintu lemari es atau freezer, tapi di ujung dalamnya. Pasalnya, pintu lemari es atau freezer yang sering dibuka-tutup membuat suhu berubah, sehingga memengaruhi zat-zat dalam ASI dan bisa menyebabkan ASI rusak.

• ASI perahan langsung minum

Kalau Moms memberikan si kecil ASI yang baru saja diperah, berarti ASI tidak perlu dihangatkan. Namun, bila ASI tersebut tidak ingin diberikan langsung saat itu juga, simpanlah dalam lemari es, bukan di dalam freezer agar suhu ASI tetap terjaga.

Lain halnya jika Moms memberikan susu formula. Sebaiknya, susu formula dilarutkan dengan air putih. Sebagai catatan, gunakan air putih yang sudah direbus hingga mendidih agar bakteri, parasit dan jamur itu mati. Agar susu formula itu higienis dan steril, larutkan dalam wadah yang bersih. Upayakan botol atau dot bayi dalam kondisi steril -sudah diresbus dalam air mendidih selama lima menit.
(Mom& Kiddie//ftr)

Sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/12/27/312066/susu-formula-dilarutkan-dengan-asi-bolehkah

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar