Tim dari produsen bakpia Java berhasil membuat makanan khas Yogyakarta itu sebagai bakpia terbesar se-Indonesia, dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri), Sabtu malam.
Bakpia itu dibuat secara langsung di plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta selama sekitar dua jam.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat bakpia raksasa itu terdiri kacang hijau 945 kilogram (kg) sebagai 'kumbu' atau isi bakpia, gula pasir sebanyak 672 kg, tepung terigu 97,5 kg, 350 butir telur ayam, serta minyak goreng 200 liter.
Muri juga mencatat keberhasilan membuat bakpia terbesar ini sebagai rekor ke-4.329.
Pada kesempatan tersebut Muri juga menetapkan rekor makan bakpia dengan peserta terbanyak yaitu 1.398 orang. Rekor ini dicatat Muri sebagai rekor ke-4.330.
Produsen Bakpia Djava Fendi Sanjaya mengatakan pembuatan bakpia terbesar ini dimaksudkan untuk lebih mengenalkan makanan khas Yogyakarta itu kepada masyarakat luas. "Juga untuk lebih menggairahkan pariwisata di Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan sebelum membuat bakpia tersebut di bawah pengawasan langsung dari Muri, tim pembuat telah berlatih beberapa kali untuk bisa membuat bakpia itu.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang hadir dalam acara pencatatan rekor Muri tersebut mengatakan bakpia adalah ikon penting dari wisata kuliner di Yogyakarta, selain gudeg.
"Melalui acara ini, bakpia semakin mengangkat khasanah kuliner Yogyakarta, dan pariwisata daerah ini," katanya.
Selama menunggu pembuatan bakpia terbesar itu, panitia penyelenggara menggelar lomba makan bakpia yang diikuti masyarakat umum dengan hadiah uang Rp2,5 juta bagi pemenangnya.
Selain bakpia, Muri juga telah menetapkan rekor berbagai kuliner khas Yogyakarta di antaranya geplak terbesar, gudeg terberat, peyek tumpuk terbesar, rangkaian apem terpanjang, dan replika Tugu dari rangkaian makanan khas daerah ini. [*/mor]
Sumber: http://inilah.com